Latest Products

DOWNLOAD BOKEP GRATIS + CERIA DEWASA





Detail

DOWNLOAD 3GP BOKEP GRATIS +CERITA DEWASA

NGENTOT DENGAN PEMBANTUKU
Saat itu aku baru saja pulang dari Australi, karena sedang liburan natal dan tahun baru 1998, aku disuruh pulang oleh kedua orangtuaku karena kedua orangtuaku akan pergi ke Belanda kerumah Pamanku. Setelah ke dua orangtuaku pergi tinggal aku dan dua orang pembantu rumah tanggaku yang menghuni rumahku. Pembantuku itu yang satu sudah tua dan yang satu masih muda dan sangat manis wajahnya seperti Paramitha rambutnya juga panjang.

Suatu malam aku sedang asyik menonton blue film di ruang tengah. Aku nonton sambil beronani ria aku kocok kontolku setelah sebelumnya aku kasih baby oil, semakin lama kocokanku semakin cepat dan croooot…….crooot tumpah semua pejuhku di lantai, wah nikmat sekali……lalu aku akan ke kamar mandi untuk mencuci kontolku. Waktu melewati pintu belakang aku melihat bayangan seseorang di dekat pintu dan aku pura-pura nggak tau baru aku intip setelah di kamar mandi, ternyata bayangan itu si Yanti kembaran Paramitha itu, ternyata dia sedang mengintip waktu aku onani tadi……………. wah kurang ajar sekali dia batinku, tapi kelihatanya dia juga menikmati adegan dalam film tsb, karena ternyata dia juga masih menontonnya.

Aku keluar dari kamar mandi dan kubiarkan saja dia mengintip terus lalu aku lepas celanaku lagi dan kuhadapkan pada jendela itu biar Yanti dapat menonton kontolku yang panjang ini…….pikirku lalu aku melakukan onanin lagi dan kudengar nafas Yanti semakin memburu. Lalu dengan tiba-tiba aku mendekati jendela itu dan “ouhhhhh eh…..juragan….ehm malam malam begini kok belum tidur” tanyanya dengan gugup. “iya baru nonton film kok ngapain kamu kok diluar ayo sini nemenin aku nonton” jawabku sambil menyeret tanganya, lalu wajahnya memerah karena dia melihat kontolku yang sedang ngaceng itu. “ayo duduk disini lho , nggak apa-apa kok jangan malu-malu” lalu dia duduk di sofa dan aku duduk disampingnya, “sini tangan kamu pegang ini” kataku sambil menaruh tangannya di kontolku……dan dia lalu meremas-remasnya……. tangankupun lalu memegang buah dadanya wouw ternyata dia tidak pakai bh lalu aku pelintir putingnya dan dia menggelinjang keenakkan rupanya…………….”Ayo kamu tiduran aja di sofa “kataku dan dia merebahkan badannya lalu kutarik CDnya maka kelihatan memeknya yang merangsang, kuelus-elus disekitar bibirnya yang sudah sangat basah itu…….auh…auh mas ….mas ehm………dia merintih, aku lalu menciumi itu memek asin-asin enak rasanya, aku jilati itilnya sambil dua jariku masuk ke memeknya…setelah puas memainkan memeknya aku lalu aku usap-usapkan kontolku ke memeknya dan aku masukkan pelan-pelan dan wouw dia meringis waktu itu wajahnya sungguh merangsang dan bleess masuk semua kontolku dan dia menggelinjang…………. aku pompa terus makin lama makin cepat, eihhhhh…..eihhhhhhh rintihnya tiba-tiba dia mencengkram lenganku dan pinggulnya bergoyang dengan cepat dan aku merasakan kehangatan di kontolku.

Lalu aku cabut kontolku dan aku lap dulu karena basah banget, sekarang gantian aku duduk sedang dia duduk di atasku dan kamipun melanjutkannya. Rambutnya yang panjang tergerai menutupi sebagian payudaranya dan matanya setengah terpejam rupanya dia sedang menikmati kontolku. wajahnya jadi sangat merangsang waktu itu kedua tanganku memegang pinggulnya dan aku dorong maju mundur dng cepat dan aku meraskan bahwa aku akan keluar lalu aku giyang dng cepat lalu crooot…….. crooot…. crooot sampai lima kali pejuhku menyemprot memeknya ………… lalu yanti tersenyum padaku kelihatanya dia puas sekali(ceritadewasaindo.com

NGENTOT DENGAN PEMBANTUKU
Saat itu aku baru saja pulang dari Australi, karena sedang liburan natal dan tahun baru 1998, aku disuruh pulang oleh kedua orangtuaku karena kedua orangtuaku akan pergi ke Belanda kerumah Pamanku. Setelah ke dua orangtuaku pergi tinggal aku dan dua orang pembantu rumah tanggaku yang menghuni rumahku. Pembantuku itu yang satu sudah tua dan yang satu masih muda dan sangat manis wajahnya seperti Paramitha rambutnya juga panjang.

Suatu malam aku sedang asyik menonton blue film di ruang tengah. Aku nonton sambil beronani ria aku kocok kontolku setelah sebelumnya aku kasih baby oil, semakin lama kocokanku semakin cepat dan croooot…….crooot tumpah semua pejuhku di lantai, wah nikmat sekali……lalu aku akan ke kamar mandi untuk mencuci kontolku. Waktu melewati pintu belakang aku melihat bayangan seseorang di dekat pintu dan aku pura-pura nggak tau baru aku intip setelah di kamar mandi, ternyata bayangan itu si Yanti kembaran Paramitha itu, ternyata dia sedang mengintip waktu aku onani tadi……………. wah kurang ajar sekali dia batinku, tapi kelihatanya dia juga menikmati adegan dalam film tsb, karena ternyata dia juga masih menontonnya.

Aku keluar dari kamar mandi dan kubiarkan saja dia mengintip terus lalu aku lepas celanaku lagi dan kuhadapkan pada jendela itu biar Yanti dapat menonton kontolku yang panjang ini…….pikirku lalu aku melakukan onanin lagi dan kudengar nafas Yanti semakin memburu. Lalu dengan tiba-tiba aku mendekati jendela itu dan “ouhhhhh eh…..juragan….ehm malam malam begini kok belum tidur” tanyanya dengan gugup. “iya baru nonton film kok ngapain kamu kok diluar ayo sini nemenin aku nonton” jawabku sambil menyeret tanganya, lalu wajahnya memerah karena dia melihat kontolku yang sedang ngaceng itu. “ayo duduk disini lho , nggak apa-apa kok jangan malu-malu” lalu dia duduk di sofa dan aku duduk disampingnya, “sini tangan kamu pegang ini” kataku sambil menaruh tangannya di kontolku……dan dia lalu meremas-remasnya……. tangankupun lalu memegang buah dadanya wouw ternyata dia tidak pakai bh lalu aku pelintir putingnya dan dia menggelinjang keenakkan rupanya…………….”Ayo kamu tiduran aja di sofa “kataku dan dia merebahkan badannya lalu kutarik CDnya maka kelihatan memeknya yang merangsang, kuelus-elus disekitar bibirnya yang sudah sangat basah itu…….auh…auh mas ….mas ehm………dia merintih, aku lalu menciumi itu memek asin-asin enak rasanya, aku jilati itilnya sambil dua jariku masuk ke memeknya…setelah puas memainkan memeknya aku lalu aku usap-usapkan kontolku ke memeknya dan aku masukkan pelan-pelan dan wouw dia meringis waktu itu wajahnya sungguh merangsang dan bleess masuk semua kontolku dan dia menggelinjang…………. aku pompa terus makin lama makin cepat, eihhhhh…..eihhhhhhh rintihnya tiba-tiba dia mencengkram lenganku dan pinggulnya bergoyang dengan cepat dan aku merasakan kehangatan di kontolku.

Lalu aku cabut kontolku dan aku lap dulu karena basah banget, sekarang gantian aku duduk sedang dia duduk di atasku dan kamipun melanjutkannya. Rambutnya yang panjang tergerai menutupi sebagian payudaranya dan matanya setengah terpejam rupanya dia sedang menikmati kontolku. wajahnya jadi sangat merangsang waktu itu kedua tanganku memegang pinggulnya dan aku dorong maju mundur dng cepat dan aku meraskan bahwa aku akan keluar lalu aku giyang dng cepat lalu crooot…….. crooot…. crooot sampai lima kali pejuhku menyemprot memeknya ………… lalu yanti tersenyum padaku kelihatanya dia puas sekali(ceritadewasaindo.com

Detail

CERITA DEWASA HOT DIPERKOSA AYAH TIRI

Samar-samar kulihat wajah Pak Toyo menyeringai di atasku. Perlahan-lahan ia bangkit dan melepaskan seluruh pakaianku. Kemudian ia membuka pakaiannya sendiri. Aku tak bisa menolak. Diriku seperti terbang di awang-awang dan meski tahu apa yang sedang terjadi, tetapi sama sekali tak ada niat untuk melawan.

Begitu juga ketika Pak Toyo yang sudah tak berpakaian menindih tubuhku dan menggerayangi seluruh badanku, aku pasrah saja. Bahkan ketika aku merasakan suatu benda asing memasuki tubuhku, aku tak bisa berbuat apa-apa. Tak kuasa untuk menolak, karena aku merasakan kenikmatan luar biasa dari benda asing yang mulai menembus dan bergerak-gerak di dalam liang kewanitaanku. Kesadaranku entah berada di mana. Hanya saja aku tahu, apa yang sedang terjadi pada diriku, Aku telah diperkosa Pak Toyo!

Ketika siuman, kudapati diriku telentang di ranjang Pak Toyo (yang juga ranjang ibuku) tanpa busana. Pakaianku berserakan di bawah ranjang. Sprei morat-marit dan kulihat bercak darah di sprel itu. Aku menangis…, aku sudah tidak perawan lagi! Aku sudah kehi1angan apa yang paling bernilai dalam hidup seorang wanita. Aku merasa jijik dan kotor. Aku bangkit dan bagian bawah tubuhku terasa sakit sekali…, nyeri! Tetapi aku tetap berusaha bangkit dan dengan tertatih-tatih berjalan ke kamar mandi. Kulihat jam dinding, Wah…, Sudah tiga jam aku berada di rumah itu. Aku harus segera pulang agar ibu tidak menunggu-nunggu. Aku segera mandi dan membersihkan diri serta berdandan dengan cepat.

Kuambil barang dagangan yang tercecer di lantai dan segera pulang. Pak Toyo sudah tidak kelihatan lagi, mungkin sudah kembali ke kantor. Kubiarkan ranjang morat-marit dan sprei berdarah itu tetap berada di sana. Aku tak peduli. Hatiku sungguh hancur lebur. Kebencianku kepada Pak Toyo begitu dalam. Pada suatu saat, aku akan membalasnya.
“Kok lama sekali?” tanya ibu ketika aku datang.
“Bannya kempes Bu, nambal dulu!” jawabku sambil mencoba menutupi perubahan wajahku yang tentu saja pucat dan malu. Kuletakkan barang dagangan di meja dan rasanya ingin sekali aku memeluk ibu dan memohon maaf serta menceritakan apa yang telah dilakukan suaminya kepadaku.

Tetapi hati kecilku melarang. Aku tak ingin membuat ibu sedih dan kecewa. Aku tak ingin ibuku kehilangan kebahagiaan yang baru saja didapatnya. Aku tak kuasa membayangkan bagaimana hancurnya hati Ibu bila mengetahui apa yang telah dilakukan suaminya kepadaku. Biarlah Untuk sementara kusimpan sendiri kepedihan hati ini.

Dengan alasan hendak ke rumah teman, aku mandi dan membersihkan diriku (lagi). Di kamar mandi aku menangis sendiri, menggosok seluruh tubuhku dengan sabun berkali-kali. Jijik rasanya aku terhadap tubuhku sendiri. Begitu keluar dan kamar mandi aku langsung dandan dan pamit untuk ke rumah teman. Padahal aku tidak ke rumah siapa-siapa. Aku larikan motorku keluar kota dan memarkirnya di tambak yang sepi. Aku duduk menyepi sendiri di sana sambil menguras air mataku.
“Ya Tuhan, ampunilah segala dosa-dosaku” ratapku seorang diri.

Baru sore menjelang magrib aku pulang. Ibu sudah dijemput Pak Toyo pulang ke rumahnya sehingga aku tak perlu bertemu dengan lelaki bejat itu. Kios masih buka dan adik yang menjaganya. Ketika aku pulang, aku yang menggantikan menjaga kios dan adik masuk untuk belajar.

Untuk beberapa hari lamanya aku sengaja tidak ingin bertemu Pak Toyo. Malu, benci dan takut bercampur aduk dalam hatiku. Aku sengaja menyibukkan diri di belakang apabila pagi-pagi Pak Toyo datang mengantar ibu ke kios. Sorenya aku sengaja pergi dengan berbagai alasan saat Pak Toyo menjemput ibu pulang.

Namun meski aku sudah berusaha untuk terus menghindar, peristiwa itu toh terulang lagi. Peristiwa kedua itu sengaja diciptakan Pak Toyo dengan akal liciknya. Ketika sore hari menjemput ibu, Pak Toyo mengatakan bahwa ia baru saja membeli sebuah sepeda kecil untuk adikku, Charles. Sepeda itu ada di rumah Pak Toyo dan adik harus diambil nya sendiri.

Tentu saja adikku amat gembira dan ketika Pak Toyo menyarankan agar adik tidur di rumahnya, adik setuju dan bahkan ibu dengan senang hati mendorongnya. Bertiga mereka naik mobil dinas Pak Toyo pulang ke rumah mereka. Karena tidak ada orang lain di rumah, sebelum Pukul sembilan kios sudah kututup.

Rupanya, setelah sampai di rumah dan menyerahkan sepeda kecil kepada adik, Pak Toyo beralasan harus kembali ke kantor karena ada pekerjaan yang harus diselesaikannya malam itu juga. Ibu tidak curiga dan sama sekali tidak mengira kelau kepergian suaminya sebenarnya tidak ke kantor, melainkan kembali ke kios untuk nemperkosaku.

Waktu itu sudah pukul sepuluh malam dan kios sudah lama aku tutup. Tiba-tiba saja Pak Toyo sudah ada di dalam rumah. Rupanya Ia punya kunci milik ibu sehinga ia bisa bebas keluar masuk rumah kami. Aku amat kaget dan ingin mendampratnya, tetapi kembali dengan tenang dan wajah menyeringai, Pak Toyo mengancamku “Ayo, berteriaklah agar semua tetangga datang dan tahu apa yang sudah aku lakukan terhadapmu!” ancamnya serius. “Ayo berteriaklah agar ibumu malu dan seluruh keluargamu tercoreng!” tambahnya dengan suara serak.

Sekali lagi aku terperangah. Mulutku sudah mau berteriak tetapi kata-kata Pak Toyo sekali mengusik hatiku. Perasaan takut akan terdengar tetangga, ketakutan nama ibuku akan menjadi tercoreng, kecemasan bahwa tetangga akan mengetahui peristiwa perkosaanku, aku hanya berdiri terpaku memandang wajah penuh nafsu yang siap menerkamku. Aku tak bisa berpikir jernih tagi. Hanya perasaan takut dan takut yang terus mendesak naluriku.

Sebelum aku mampu mengambil keputusan apa yang akan kulakukan, Pak Toyo sudah maju dan mendekap tubuhku. Sekali lagi aku ingin berteriak tetapi suaraku tersendat di tenggorokan. Entah bagaimana awalnya namun yang aku tahu lelaki itu sudah menindih tubuhku dengan tanpa busana. Yang jelas, malam itu aku terpaksa melayani nafsu suami ibuku yang menggebu-gebu.

Dengan ganas ayah tiriku itu memperlakukan aku seperti pelacur. Ia memperkosaku berkali-kali tanpa belas kasihan. Dengus nafasnya yang berat dan tubuhnya yang menindih tubuhku apalagi ketika ada sesuatu benda keras mulai masuk menyeruak membelah bagian sensitif dan paling terhormat bagi kewanitaanku membuat aku merintih kesakitan. Aku benar-benar dijadikannya pemuas nafsu yang benar-benar tak berdaya.

Pak-Toyo kuat sekali. Ia memaksaku berbalik kesana kemari berganti posisi berkali-kali dan aku terpaksa menurut saja. Hampir dua jam Pak Toyo menjadikan tubuhku sebagai bulan-bulanan nafsu seksnya. Bukan main! Begitu ia akan selesai kulihat Pak Toyo mencabut batangannya dari kemaluanku dengan gerakan cepat ia mengocok-ngocokkan batangannya yang keras itu dengan sebelah tangannya dan dalam hitungan beberapa detik kulihat cairan putih kental menyemprot dengan banyak dan derasnya keluar dari batang kejantanannya, cairan putih kental itu dengan hangatnya menyemprot membasahi wajah dan tubuhku, ada rasa jijik di hatiku selain kurasakan amis dan asin yang kurasakan saat cairan itu meleleh menuju bibirku, setelah itu ia lunglai dan terkapar di samping tubuhku, tubuhku sendiri bagai hancur dan tak bertenaga.
Samar-samar kulihat wajah Pak Toyo menyeringai di atasku. Perlahan-lahan ia bangkit dan melepaskan seluruh pakaianku. Kemudian ia membuka pakaiannya sendiri. Aku tak bisa menolak. Diriku seperti terbang di awang-awang dan meski tahu apa yang sedang terjadi, tetapi sama sekali tak ada niat untuk melawan.

Begitu juga ketika Pak Toyo yang sudah tak berpakaian menindih tubuhku dan menggerayangi seluruh badanku, aku pasrah saja. Bahkan ketika aku merasakan suatu benda asing memasuki tubuhku, aku tak bisa berbuat apa-apa. Tak kuasa untuk menolak, karena aku merasakan kenikmatan luar biasa dari benda asing yang mulai menembus dan bergerak-gerak di dalam liang kewanitaanku. Kesadaranku entah berada di mana. Hanya saja aku tahu, apa yang sedang terjadi pada diriku, Aku telah diperkosa Pak Toyo!

Ketika siuman, kudapati diriku telentang di ranjang Pak Toyo (yang juga ranjang ibuku) tanpa busana. Pakaianku berserakan di bawah ranjang. Sprei morat-marit dan kulihat bercak darah di sprel itu. Aku menangis…, aku sudah tidak perawan lagi! Aku sudah kehi1angan apa yang paling bernilai dalam hidup seorang wanita. Aku merasa jijik dan kotor. Aku bangkit dan bagian bawah tubuhku terasa sakit sekali…, nyeri! Tetapi aku tetap berusaha bangkit dan dengan tertatih-tatih berjalan ke kamar mandi. Kulihat jam dinding, Wah…, Sudah tiga jam aku berada di rumah itu. Aku harus segera pulang agar ibu tidak menunggu-nunggu. Aku segera mandi dan membersihkan diri serta berdandan dengan cepat.

Kuambil barang dagangan yang tercecer di lantai dan segera pulang. Pak Toyo sudah tidak kelihatan lagi, mungkin sudah kembali ke kantor. Kubiarkan ranjang morat-marit dan sprei berdarah itu tetap berada di sana. Aku tak peduli. Hatiku sungguh hancur lebur. Kebencianku kepada Pak Toyo begitu dalam. Pada suatu saat, aku akan membalasnya.
“Kok lama sekali?” tanya ibu ketika aku datang.
“Bannya kempes Bu, nambal dulu!” jawabku sambil mencoba menutupi perubahan wajahku yang tentu saja pucat dan malu. Kuletakkan barang dagangan di meja dan rasanya ingin sekali aku memeluk ibu dan memohon maaf serta menceritakan apa yang telah dilakukan suaminya kepadaku.

Tetapi hati kecilku melarang. Aku tak ingin membuat ibu sedih dan kecewa. Aku tak ingin ibuku kehilangan kebahagiaan yang baru saja didapatnya. Aku tak kuasa membayangkan bagaimana hancurnya hati Ibu bila mengetahui apa yang telah dilakukan suaminya kepadaku. Biarlah Untuk sementara kusimpan sendiri kepedihan hati ini.

Dengan alasan hendak ke rumah teman, aku mandi dan membersihkan diriku (lagi). Di kamar mandi aku menangis sendiri, menggosok seluruh tubuhku dengan sabun berkali-kali. Jijik rasanya aku terhadap tubuhku sendiri. Begitu keluar dan kamar mandi aku langsung dandan dan pamit untuk ke rumah teman. Padahal aku tidak ke rumah siapa-siapa. Aku larikan motorku keluar kota dan memarkirnya di tambak yang sepi. Aku duduk menyepi sendiri di sana sambil menguras air mataku.
“Ya Tuhan, ampunilah segala dosa-dosaku” ratapku seorang diri.

Baru sore menjelang magrib aku pulang. Ibu sudah dijemput Pak Toyo pulang ke rumahnya sehingga aku tak perlu bertemu dengan lelaki bejat itu. Kios masih buka dan adik yang menjaganya. Ketika aku pulang, aku yang menggantikan menjaga kios dan adik masuk untuk belajar.

Untuk beberapa hari lamanya aku sengaja tidak ingin bertemu Pak Toyo. Malu, benci dan takut bercampur aduk dalam hatiku. Aku sengaja menyibukkan diri di belakang apabila pagi-pagi Pak Toyo datang mengantar ibu ke kios. Sorenya aku sengaja pergi dengan berbagai alasan saat Pak Toyo menjemput ibu pulang.

Namun meski aku sudah berusaha untuk terus menghindar, peristiwa itu toh terulang lagi. Peristiwa kedua itu sengaja diciptakan Pak Toyo dengan akal liciknya. Ketika sore hari menjemput ibu, Pak Toyo mengatakan bahwa ia baru saja membeli sebuah sepeda kecil untuk adikku, Charles. Sepeda itu ada di rumah Pak Toyo dan adik harus diambil nya sendiri.

Tentu saja adikku amat gembira dan ketika Pak Toyo menyarankan agar adik tidur di rumahnya, adik setuju dan bahkan ibu dengan senang hati mendorongnya. Bertiga mereka naik mobil dinas Pak Toyo pulang ke rumah mereka. Karena tidak ada orang lain di rumah, sebelum Pukul sembilan kios sudah kututup.

Rupanya, setelah sampai di rumah dan menyerahkan sepeda kecil kepada adik, Pak Toyo beralasan harus kembali ke kantor karena ada pekerjaan yang harus diselesaikannya malam itu juga. Ibu tidak curiga dan sama sekali tidak mengira kelau kepergian suaminya sebenarnya tidak ke kantor, melainkan kembali ke kios untuk nemperkosaku.

Waktu itu sudah pukul sepuluh malam dan kios sudah lama aku tutup. Tiba-tiba saja Pak Toyo sudah ada di dalam rumah. Rupanya Ia punya kunci milik ibu sehinga ia bisa bebas keluar masuk rumah kami. Aku amat kaget dan ingin mendampratnya, tetapi kembali dengan tenang dan wajah menyeringai, Pak Toyo mengancamku “Ayo, berteriaklah agar semua tetangga datang dan tahu apa yang sudah aku lakukan terhadapmu!” ancamnya serius. “Ayo berteriaklah agar ibumu malu dan seluruh keluargamu tercoreng!” tambahnya dengan suara serak.

Sekali lagi aku terperangah. Mulutku sudah mau berteriak tetapi kata-kata Pak Toyo sekali mengusik hatiku. Perasaan takut akan terdengar tetangga, ketakutan nama ibuku akan menjadi tercoreng, kecemasan bahwa tetangga akan mengetahui peristiwa perkosaanku, aku hanya berdiri terpaku memandang wajah penuh nafsu yang siap menerkamku. Aku tak bisa berpikir jernih tagi. Hanya perasaan takut dan takut yang terus mendesak naluriku.

Sebelum aku mampu mengambil keputusan apa yang akan kulakukan, Pak Toyo sudah maju dan mendekap tubuhku. Sekali lagi aku ingin berteriak tetapi suaraku tersendat di tenggorokan. Entah bagaimana awalnya namun yang aku tahu lelaki itu sudah menindih tubuhku dengan tanpa busana. Yang jelas, malam itu aku terpaksa melayani nafsu suami ibuku yang menggebu-gebu.

Dengan ganas ayah tiriku itu memperlakukan aku seperti pelacur. Ia memperkosaku berkali-kali tanpa belas kasihan. Dengus nafasnya yang berat dan tubuhnya yang menindih tubuhku apalagi ketika ada sesuatu benda keras mulai masuk menyeruak membelah bagian sensitif dan paling terhormat bagi kewanitaanku membuat aku merintih kesakitan. Aku benar-benar dijadikannya pemuas nafsu yang benar-benar tak berdaya.

Pak-Toyo kuat sekali. Ia memaksaku berbalik kesana kemari berganti posisi berkali-kali dan aku terpaksa menurut saja. Hampir dua jam Pak Toyo menjadikan tubuhku sebagai bulan-bulanan nafsu seksnya. Bukan main! Begitu ia akan selesai kulihat Pak Toyo mencabut batangannya dari kemaluanku dengan gerakan cepat ia mengocok-ngocokkan batangannya yang keras itu dengan sebelah tangannya dan dalam hitungan beberapa detik kulihat cairan putih kental menyemprot dengan banyak dan derasnya keluar dari batang kejantanannya, cairan putih kental itu dengan hangatnya menyemprot membasahi wajah dan tubuhku, ada rasa jijik di hatiku selain kurasakan amis dan asin yang kurasakan saat cairan itu meleleh menuju bibirku, setelah itu ia lunglai dan terkapar di samping tubuhku, tubuhku sendiri bagai hancur dan tak bertenaga.
Detail

CERITA PANAS DEWASA GARA2 TERANGSANG CEWEK CANTIK

Aku pun melucuti kaus-ku dan celana-ku, dengan bra ku yang berwarna hitam, dan celana dalam-ku yang berwarna sama aku melangkah kedekat Aldy yang masih duduk di kursi meja komputer-ku,..

“ Nah gimana dy ?? “ Tanya-ku,..
Wajahnya merah membara,.. dia menelan ludahnya menatap tubuh-ku ini,..

“ Ba.. bagus… “ Jawab-nya,.
“ Ha ha ha, bukan itu,.. Tapi gimana lagi sekarang kalau di film yang biasa lu tonton,.. “
Aldy menekuk wajahnya lagi,..

Dia diam sesaat berfikir sesuatu, namun perlahan dia mengangkat tangannya, menempel di dada-ku, kurasakan tangannya gemetaran, sebelum tiba-tiba dia meremas dada-ku itu,..

“ Awwwhh,.. mphh,.. “ Aku mendesah antara enak dan menahan rasa sakit, karena remasannya yang kasar itu,..

Tangannya yang satu bergerak cepat ke punggungku, menarik lepas kait bra-ku,..

Dada-ku kini tak lagi terselimuti, namun Aldy kembali menghentikan tangannya, dan menarik tangannya dari tubuhku, aku tak kehabisan akal dan kembali menggodanya, aku penasaran sampai mana dia bisa bertahan,…

Aku pun duduk di pangkuannya, Dada-ku yang memang tak terlalu besar itu kini tepat berada di depan matanya, Aldy pun mengangkat tangannya lagi, tangannya kembali meremas-remas dada-ku itu, sambil sesekali memainkan putingnya,..

Perlahan, namun makin lama makin baik, dan mulai memberikan lebih banyak kenikmatan untuk tubuh-ku, aku pun mencium Aldy untuk meredam desahan-ku,.. tak kusangka Aldy malah sudah berani menempelkan tangannya di selangkangan-ku, dan mengelusngelus bibir vagina-ku,..

Aku pun mulai terbuai dengan permainanya yang meski masih sedikit kasar namun mulai mengantarkan kenikmatan buat-ku, aku memeluk Aldy, sementara kurasakan dia menempelkan mulutnya dan menghisap dada-ku, kutarik kacamatanya yang mengganjal di dada-ku, membuat Aldy makin leluasa menghisap dada-ku itu,..

Desiran-desiran nikmat membuat tubuh-ku makin menggelinjang, belum lagi tangannya yang bermain di bibir kemaluan-ku itu membuat-ku tak tahan lagi, dan beranjak berdiri dan melepas celana dalam-ku yang mulai basah oleh cairan cinta-ku,..

Aldy menekuk wajahnya lagi, “dasar culun orang ini” pikir-ku,

Aku pun mengambil tangan Aldy dan memintanya berdiri, sebelum kusuruh dia membuka kausnya, Aldy pun menuruti permintaan-ku, tubuhnya yang kurus kering itu menjiplak-kan tulang rusuknya dibalik kulitnya yang putih,..

Aku pun membimbing Aldy ke arah tempat tidur-ku,..sebelum akhirnya dia bertelentang di atas kasur-ku,..

Perlahan celana-nya kuturun-kan, Aldy tertegun namun diam saja melihat aku memelorotkan celananya itu,..aku tak menduga orang seperti Aldy ternyata mempunyai penis seukuran ini, gak terlalu besar namun sepertinya begitu kuat,.. aku pun mengengamnya dengan tangan-ku, perlahan kukocok-kocok, Aldy mendesah-desah keenakan,..

“ Lebih enak mana sama sendiri dy ?? “ Tanya-ku menggodanya,..
“ Lebih enakkk inihhh,.. oughhh “ Aldy menjawab di tengah desahannya,..
“ Kalau gini gimana Dy ?? “ Tanya-ku

Kuraih penisnya, kujepit dengan tangan-ku kuat-kuat, sementara kujulurkan lidah-ku menjilat kepala penisnya,..tubuh Aldy langsung mengejang keenakan,..
“ Gila enaaak bangeet, ughh.. “ Desahnya saat aku kembali menjilat penisnya itu,..

Sebenarnya aku agak terganggu dengan bulu kemaluannya yang begitu lebat, apalagi aku memang gak suka dengan kemaluan yang berbulu begitu lebat dan tak terawatt seperti ini, namun seru rasanya mengerjai Aldy seperti ini,..

“ Kalau gini gimana Dy ?? “ Aku makin kerajingan mengerjainnya, kali ini kukulum penis itu, perlahan kumasukan dalam mulut-ku, hingga seluruh kepala penisnya di dalam kuluman-ku dan langsung kuhisap kuat-kuat,..

“ Ouwwwhh,,.. “ Desahnya, aku tersenyum menatap Aldy,..
“ Enak ?? “ Tanya-ku,..
Aldy mengangguk , sambil mengelinjang,..

Kuteruskan hisapan-ku pada penisnya sambil mengocok batang penisnya itu,..

Aldy mengelinjang-gelinjang, sementara kadang kujilatai batang penisnya yang berbulu itu, membuat-nya makin mengelinjang, lucu sekali tubuhnya yang kurus dengan kulit yang hanya melapisi tulang itu mengeletar-geletar,. Aku makin gila mengocok penisnya itu hingga tak berapa lama kemudian penis itu berkedut-kedut dalam gengaman-ku,..

Tak berapa lama, penis itu sudah menumpahkan spermanya, untung aku sigap dan menghindari semprotan spermanya, aku mengambil tissue membersihkan penis itu,..

Aldy sendiri tampak malu keluar secepat itu,..
“ Maap ya,.. “ katanya, aku tersenyum saja lagi aku tak berharap banyak darinya,..
Aku mengodanya dengan menjilat kepala penisnya yang mulai terkulai lemas itu, membuat Aldy bergeletar ngilu, karena penisnya baru saja keluar,..
Aku pun melucuti kaus-ku dan celana-ku, dengan bra ku yang berwarna hitam, dan celana dalam-ku yang berwarna sama aku melangkah kedekat Aldy yang masih duduk di kursi meja komputer-ku,..

“ Nah gimana dy ?? “ Tanya-ku,..
Wajahnya merah membara,.. dia menelan ludahnya menatap tubuh-ku ini,..

“ Ba.. bagus… “ Jawab-nya,.
“ Ha ha ha, bukan itu,.. Tapi gimana lagi sekarang kalau di film yang biasa lu tonton,.. “
Aldy menekuk wajahnya lagi,..

Dia diam sesaat berfikir sesuatu, namun perlahan dia mengangkat tangannya, menempel di dada-ku, kurasakan tangannya gemetaran, sebelum tiba-tiba dia meremas dada-ku itu,..

“ Awwwhh,.. mphh,.. “ Aku mendesah antara enak dan menahan rasa sakit, karena remasannya yang kasar itu,..

Tangannya yang satu bergerak cepat ke punggungku, menarik lepas kait bra-ku,..

Dada-ku kini tak lagi terselimuti, namun Aldy kembali menghentikan tangannya, dan menarik tangannya dari tubuhku, aku tak kehabisan akal dan kembali menggodanya, aku penasaran sampai mana dia bisa bertahan,…

Aku pun duduk di pangkuannya, Dada-ku yang memang tak terlalu besar itu kini tepat berada di depan matanya, Aldy pun mengangkat tangannya lagi, tangannya kembali meremas-remas dada-ku itu, sambil sesekali memainkan putingnya,..

Perlahan, namun makin lama makin baik, dan mulai memberikan lebih banyak kenikmatan untuk tubuh-ku, aku pun mencium Aldy untuk meredam desahan-ku,.. tak kusangka Aldy malah sudah berani menempelkan tangannya di selangkangan-ku, dan mengelusngelus bibir vagina-ku,..

Aku pun mulai terbuai dengan permainanya yang meski masih sedikit kasar namun mulai mengantarkan kenikmatan buat-ku, aku memeluk Aldy, sementara kurasakan dia menempelkan mulutnya dan menghisap dada-ku, kutarik kacamatanya yang mengganjal di dada-ku, membuat Aldy makin leluasa menghisap dada-ku itu,..

Desiran-desiran nikmat membuat tubuh-ku makin menggelinjang, belum lagi tangannya yang bermain di bibir kemaluan-ku itu membuat-ku tak tahan lagi, dan beranjak berdiri dan melepas celana dalam-ku yang mulai basah oleh cairan cinta-ku,..

Aldy menekuk wajahnya lagi, “dasar culun orang ini” pikir-ku,

Aku pun mengambil tangan Aldy dan memintanya berdiri, sebelum kusuruh dia membuka kausnya, Aldy pun menuruti permintaan-ku, tubuhnya yang kurus kering itu menjiplak-kan tulang rusuknya dibalik kulitnya yang putih,..

Aku pun membimbing Aldy ke arah tempat tidur-ku,..sebelum akhirnya dia bertelentang di atas kasur-ku,..

Perlahan celana-nya kuturun-kan, Aldy tertegun namun diam saja melihat aku memelorotkan celananya itu,..aku tak menduga orang seperti Aldy ternyata mempunyai penis seukuran ini, gak terlalu besar namun sepertinya begitu kuat,.. aku pun mengengamnya dengan tangan-ku, perlahan kukocok-kocok, Aldy mendesah-desah keenakan,..

“ Lebih enak mana sama sendiri dy ?? “ Tanya-ku menggodanya,..
“ Lebih enakkk inihhh,.. oughhh “ Aldy menjawab di tengah desahannya,..
“ Kalau gini gimana Dy ?? “ Tanya-ku

Kuraih penisnya, kujepit dengan tangan-ku kuat-kuat, sementara kujulurkan lidah-ku menjilat kepala penisnya,..tubuh Aldy langsung mengejang keenakan,..
“ Gila enaaak bangeet, ughh.. “ Desahnya saat aku kembali menjilat penisnya itu,..

Sebenarnya aku agak terganggu dengan bulu kemaluannya yang begitu lebat, apalagi aku memang gak suka dengan kemaluan yang berbulu begitu lebat dan tak terawatt seperti ini, namun seru rasanya mengerjai Aldy seperti ini,..

“ Kalau gini gimana Dy ?? “ Aku makin kerajingan mengerjainnya, kali ini kukulum penis itu, perlahan kumasukan dalam mulut-ku, hingga seluruh kepala penisnya di dalam kuluman-ku dan langsung kuhisap kuat-kuat,..

“ Ouwwwhh,,.. “ Desahnya, aku tersenyum menatap Aldy,..
“ Enak ?? “ Tanya-ku,..
Aldy mengangguk , sambil mengelinjang,..

Kuteruskan hisapan-ku pada penisnya sambil mengocok batang penisnya itu,..

Aldy mengelinjang-gelinjang, sementara kadang kujilatai batang penisnya yang berbulu itu, membuat-nya makin mengelinjang, lucu sekali tubuhnya yang kurus dengan kulit yang hanya melapisi tulang itu mengeletar-geletar,. Aku makin gila mengocok penisnya itu hingga tak berapa lama kemudian penis itu berkedut-kedut dalam gengaman-ku,..

Tak berapa lama, penis itu sudah menumpahkan spermanya, untung aku sigap dan menghindari semprotan spermanya, aku mengambil tissue membersihkan penis itu,..

Aldy sendiri tampak malu keluar secepat itu,..
“ Maap ya,.. “ katanya, aku tersenyum saja lagi aku tak berharap banyak darinya,..
Aku mengodanya dengan menjilat kepala penisnya yang mulai terkulai lemas itu, membuat Aldy bergeletar ngilu, karena penisnya baru saja keluar,..
Detail

Cerita Dewasa 17+ SAMA OM SAMPE MUNCRAT


“Vie…… kamu sudah makan ?? dari tadi belajar terus…. Aku denger suara dari paman ak , dari pintu kamar.
“Tanggung om…. Bentar lagi kelar nich makalahnya….” Jawab aku ke paman.

Hari demi hari kulihat om semakin perhatian saja ak. Memang sudah 4 tahun ini ak tinggal sama keluarga om . Maklum setelah lulus smu, ak berkeinginan kuliah dan karena tidak ada biaya, om aku ( adik dari mamah ) bersedia membiayai kuliah ak.

Kulihat sdh jam 12 malam, perut terasa lapar. Dan ak memasuki ruang makan, tersedia sate dan pecel ayam, beli dari warung sebelah. Kebetulan sdh 2 hari ini tante ak sedang mengikuti pelatihan dari kantornya. Ah nikmatnya menu hari ini dan baiknya om masih menyisakan makanan buat ak.

Sembari makan, di teko minuman masih tersisa teh hijau kesukaan ak. Enak sekali sehabis makan dan minum teh. Tidak berapa lama, ku denger suara om memanggil. Vie masih enakkan rasa sate nya ??
Barusan di hangatkan sate dan ayamnya. “Ia om… jawab ku, meng iyakan…” beberapa saat ku lihat wajah om, seperti samara samar… dan kepala ku terasa seperti ngantuk dan ada rasa pusing…….

Kok tiba tiba seperti ngantuk sekali yach, padahal barusan habis makan ya… , ada apa yach “Vie” ?? kamu sakit ??? . Gini om… kok “Vie” tiba tiba pusing dan sepertinya terasa ngantuk yach…
“oh…. Gitu yach…” ku lihat om mulai mendekati ak, dan dia memegangi kepala ak, “Vie” ..... bentar lagi kamu jadi sarjana dan semuanya om yg biayai kan….
Dan kulihat wajah om yg mulai mendekat ke ak, dan tangan kanan om mulai membelai rambut ak, pelan….. dan ak bingun sekali kok kepala ini makin pusing…. Apakah om ak menaruh sesuatu di makanan ataw minuman yg ada….

“Vie”….. om sayang sekali ke kamu….., kulihat tangan kiri om sudah mulai membelai “susu” ak, om…. Jangan …. Om... jangan ,
kucoba menepis tangan om, tapi dengan kondisi bdn yg sudah makin lemas….. ak mulai sadari, bibi om mulai mencium jidat, terus turun ke leher…. Dan sembari tangan om sudah makin turun membelai “ susu” ak..… dan om…… ucapan ak tertahan, karena om sudah mulai melumat bibir ak….

Kucoba utk mengontrol diri ku, tetapi kok ak tdk berdaya sekali….. apa ak sudah minum obat perangsang ?? om…. ?? teganya dirimu…. ?? …… kurasakan ada rasa yg mengelora didiri ku….
Tangan om sudah mulai membuka celana pendek ak, dan mulai memegang “ lubang surga ” ak…. Om…. Om….. desahan ak…. Semakin mengeras….

“Vie” ….om sayang kamu, kamu malam ini cantik sekali…..
Ku denger suara om yg halus…di kuping ku…… dan mulai lah om ….membuka kaos ketat ak dan bra 34 d ,

Woow…… bagus sekali “susu” mu Vie Sayang ….. ku lihat samar samar…..
Om mulai menyusu sembari tangannya semakin lembut mengosok , miss “v” ak…. Om….Please …. Please… Jangan Om… Jangan….. antara sadar…. Tidak sadar….. kulihat om mulai membopong badan ak ke tempat tidur…….

Kulihat bdn om yg sudah mulai telanjang, dan terlihat dadanya yg masih gagah, walah sudah memiliki anak yg sudah lulus sma ( om ak hanya punya 1 anak dan sekarang sdg kuliah di ausy ) , dan perlahan om, telah membuka seluruh helai tubuh ku……

“Vie”, tubuh mu Indah sekali dan sangat mulus kulitmu….. ku denger suara om ak memuji tubuhku…… dan bibir om mulai mencium setiap inci di tubuh ku … dan turun mulai menjilat miss “v” ku…. Dan ah….. ku rasakan ada gelombang didiriku…. Dan ah…. Gelombang itu sangat deras menjalar di tubuh ku…..ahhhhh….. ternyata ak sedang mengalami orgasme……

Semenit kemudian, kulihat om mulai menaiki tubuh ku, dan membuka selangkangan ku…. Kucoba kembali bicara…. Om…. Sudah ….om……. jangan…. , tapi sepertinya om tetap membuka selangkangan ak, dan kurasakan ada “sesuatu” yg memasuki miss “v” ak….. ahh… om… sakit…., “tenang ya “Vie”…. Nanti juga enak… kok…. Dan pelan di goyangnya tubuh ku…… ahhh enak sekali “Vie”….ku denger suara om ak… “tahan yach "Vie" sayang….. semakin di percepat gerakan om ak…. Tahan yach sayang….. nanti juga jadi enak….. om….. om…. Ahh…… kurasakan rasa sakit tadi menjadi rasa nikmat yg belum pernah kurasakan….. dan….. “Vie…. Sayang…. Vie….

Ku denger suara om mulai berteriak dg desahan yg semakin cepat dan jelas….. bersamaan itu om semakin mempercepat gerakannya…..ahhh.... Vie….. ohhhh… Vie..... enak sekali...... Vieeee...... sayang......
Dan akhirnya kurasakan ada semburan air anget memasuki miss “v” ak….. ohhh….dan bersamaan juga kurasakan gelombang yg keras keluar dari tubuh ku…. Ohhhh ternyata ak orgasme lagi……

Setelah itu kulihat om terkulai lemas di samping ku, dan berkata……
Om sangat sayang sama kamu “Vie”…… ohhh god…. Dalam hati ku….. ada rasa sedih…. Tapi timbul juga rasa nikmat yg amat sangat yg belum pernah kurasakan sebelumnya........

Cerita ini ku dedikasi kan untuk om “Rangga”….. kenangan yg tidak terlupakan…

“Vie…… kamu sudah makan ?? dari tadi belajar terus…. Aku denger suara dari paman ak , dari pintu kamar.
“Tanggung om…. Bentar lagi kelar nich makalahnya….” Jawab aku ke paman.

Hari demi hari kulihat om semakin perhatian saja ak. Memang sudah 4 tahun ini ak tinggal sama keluarga om . Maklum setelah lulus smu, ak berkeinginan kuliah dan karena tidak ada biaya, om aku ( adik dari mamah ) bersedia membiayai kuliah ak.

Kulihat sdh jam 12 malam, perut terasa lapar. Dan ak memasuki ruang makan, tersedia sate dan pecel ayam, beli dari warung sebelah. Kebetulan sdh 2 hari ini tante ak sedang mengikuti pelatihan dari kantornya. Ah nikmatnya menu hari ini dan baiknya om masih menyisakan makanan buat ak.

Sembari makan, di teko minuman masih tersisa teh hijau kesukaan ak. Enak sekali sehabis makan dan minum teh. Tidak berapa lama, ku denger suara om memanggil. Vie masih enakkan rasa sate nya ??
Barusan di hangatkan sate dan ayamnya. “Ia om… jawab ku, meng iyakan…” beberapa saat ku lihat wajah om, seperti samara samar… dan kepala ku terasa seperti ngantuk dan ada rasa pusing…….

Kok tiba tiba seperti ngantuk sekali yach, padahal barusan habis makan ya… , ada apa yach “Vie” ?? kamu sakit ??? . Gini om… kok “Vie” tiba tiba pusing dan sepertinya terasa ngantuk yach…
“oh…. Gitu yach…” ku lihat om mulai mendekati ak, dan dia memegangi kepala ak, “Vie” ..... bentar lagi kamu jadi sarjana dan semuanya om yg biayai kan….
Dan kulihat wajah om yg mulai mendekat ke ak, dan tangan kanan om mulai membelai rambut ak, pelan….. dan ak bingun sekali kok kepala ini makin pusing…. Apakah om ak menaruh sesuatu di makanan ataw minuman yg ada….

“Vie”….. om sayang sekali ke kamu….., kulihat tangan kiri om sudah mulai membelai “susu” ak, om…. Jangan …. Om... jangan ,
kucoba menepis tangan om, tapi dengan kondisi bdn yg sudah makin lemas….. ak mulai sadari, bibi om mulai mencium jidat, terus turun ke leher…. Dan sembari tangan om sudah makin turun membelai “ susu” ak..… dan om…… ucapan ak tertahan, karena om sudah mulai melumat bibir ak….

Kucoba utk mengontrol diri ku, tetapi kok ak tdk berdaya sekali….. apa ak sudah minum obat perangsang ?? om…. ?? teganya dirimu…. ?? …… kurasakan ada rasa yg mengelora didiri ku….
Tangan om sudah mulai membuka celana pendek ak, dan mulai memegang “ lubang surga ” ak…. Om…. Om….. desahan ak…. Semakin mengeras….

“Vie” ….om sayang kamu, kamu malam ini cantik sekali…..
Ku denger suara om yg halus…di kuping ku…… dan mulai lah om ….membuka kaos ketat ak dan bra 34 d ,

Woow…… bagus sekali “susu” mu Vie Sayang ….. ku lihat samar samar…..
Om mulai menyusu sembari tangannya semakin lembut mengosok , miss “v” ak…. Om….Please …. Please… Jangan Om… Jangan….. antara sadar…. Tidak sadar….. kulihat om mulai membopong badan ak ke tempat tidur…….

Kulihat bdn om yg sudah mulai telanjang, dan terlihat dadanya yg masih gagah, walah sudah memiliki anak yg sudah lulus sma ( om ak hanya punya 1 anak dan sekarang sdg kuliah di ausy ) , dan perlahan om, telah membuka seluruh helai tubuh ku……

“Vie”, tubuh mu Indah sekali dan sangat mulus kulitmu….. ku denger suara om ak memuji tubuhku…… dan bibir om mulai mencium setiap inci di tubuh ku … dan turun mulai menjilat miss “v” ku…. Dan ah….. ku rasakan ada gelombang didiriku…. Dan ah…. Gelombang itu sangat deras menjalar di tubuh ku…..ahhhhh….. ternyata ak sedang mengalami orgasme……

Semenit kemudian, kulihat om mulai menaiki tubuh ku, dan membuka selangkangan ku…. Kucoba kembali bicara…. Om…. Sudah ….om……. jangan…. , tapi sepertinya om tetap membuka selangkangan ak, dan kurasakan ada “sesuatu” yg memasuki miss “v” ak….. ahh… om… sakit…., “tenang ya “Vie”…. Nanti juga enak… kok…. Dan pelan di goyangnya tubuh ku…… ahhh enak sekali “Vie”….ku denger suara om ak… “tahan yach "Vie" sayang….. semakin di percepat gerakan om ak…. Tahan yach sayang….. nanti juga jadi enak….. om….. om…. Ahh…… kurasakan rasa sakit tadi menjadi rasa nikmat yg belum pernah kurasakan….. dan….. “Vie…. Sayang…. Vie….

Ku denger suara om mulai berteriak dg desahan yg semakin cepat dan jelas….. bersamaan itu om semakin mempercepat gerakannya…..ahhh.... Vie….. ohhhh… Vie..... enak sekali...... Vieeee...... sayang......
Dan akhirnya kurasakan ada semburan air anget memasuki miss “v” ak….. ohhh….dan bersamaan juga kurasakan gelombang yg keras keluar dari tubuh ku…. Ohhhh ternyata ak orgasme lagi……

Setelah itu kulihat om terkulai lemas di samping ku, dan berkata……
Om sangat sayang sama kamu “Vie”…… ohhh god…. Dalam hati ku….. ada rasa sedih…. Tapi timbul juga rasa nikmat yg amat sangat yg belum pernah kurasakan sebelumnya........

Cerita ini ku dedikasi kan untuk om “Rangga”….. kenangan yg tidak terlupakan…
Detail

CERITA DEWASA SELINGKUH DGN SATPAM BEROTOT

KARENA SUAMI JARANG PULANG

KARENA SUAMI JARANG PULANG

Detail

CERITA DEWASA SELINGKUH SAMA IBU MERTUA KETIKA PAPA MERTUA TIDUR



Detail
 
Support : Owner: AHMAD HABIBI | Supported by; | obralhargagrosir.com
Copyright © 2012. MASUK KATEGORY - All Rights Reserved
Thank's ForZiest | and Ally AMien
Web Design by: Ally AMien